Rabu, 17 Juni 2015

makalah hidrologi air tanah




MAKALAH AIR TANAH

“Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hidrologi”



UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2013
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Geomorfologi Dasar ini dengan judul “ Air Tanah”. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Hidrografi.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih memiliki kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini. Kami berharap semoga makalah yang kami buat bermanfat bagi kita semua dan bagi pembaca  pada umumnya.




                                                                        Banjarmasin, 20 April 2014
                               

Tim Penyusun






BAB I PENDAHULUAN
Air yang berada di wilayah  jenuh di bawah permukaan tanah disebut air tanah. Secara global, dari keseluruhan air tawar yang berada di planet bumi lebih dari 97 % terdiri atas air tanah. Tampak bahwa peranaan air tanah di bumi sangat penting. Air tanah dapat dijumpai dihampir semua temmpat di bumi. Ia dapat ditemukan di bawah gurun pasir yang paling kering sekalipun. Demikian juga di bawah tanah yang membeku  karena tertutup lapisasn salju atau es. Sumbangan terbesar air tanah berasal dari daerah arid dan semi-arid serta daerah lain yang mempunyai formasi geologi paling sesuai untuk penampungan air tanah. Dengan semakin berkembangnya industry serta pemukiman dengan segala fasilitasnya seprti lapangan golf, kolam renang, maka ketergantungan manusian pada air tanah menjadi semakin terasakan. Namun demikian, patut disayangkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan air tanah yang semakin meningkat tersebut , cara pengambilan air tanah seringkali tidak sesuai dengan prinsip-prinsip hidrologiyang baik sehingga seringkali menimbulkan dampak negative yang serius terhadap kelangsungan dan kualitas sumber daya air tanah.Dampak negative pemanfaatan air tanah yang berlebihan seperti pencemaran sumur-sumur penduduk, terutama yang berdekatan dengan aliran sungai  yang menjadi sarana pembuangan limbah pabrik.
Air di bumi yang meliputi air laut, air danau, dan air sungai akan mengalami penguapan yang disebabkan oleh pemanasan sinar matahari. Dalam hidrologi, penguapan dari badan air secara langsung disebut evaporasi. Penguapan air yang terkandung dalam tumbuhan disebut transpirasi. Jika penguapan dari permukaan air bersama-sama dengan penguapan dari tumbuh-tumbuhan disebut evapotranspirasi. Penguapan air dari dedaunan dan batang pohon yang basah disebut intersepsi. Hujan dalam istilah hidrologi disebut presipitasi yakni tetes air dari awan yang jatuh kepermukaan tanah.
            Hujan yang turun ke permukaan bumi jatuh langsung kepermukaan tanah,permukaan air danau,sungai,laut,hutan,atau perkebunan. Air yang meresap ke tanah akan terus sampai kedalaman tertentu dan mencapai permukaan air tanah (ground water) yang disebut perkolasi. Jika aliran tanah muncul atau keluar akan menjadi mata air (spring). Mata air yang keluar dengan cara rembesan disebut seepage.



BAB II PEMBAHASAN

A.   AIR TANAH
Air tanah adalah air yang berada pada lapisan di bawah permukaan tanah. Kedalaman air tanah di tiap tempat tidak sama karena dipengaruhi oleh tebal atau tipisnya lapisan permukaan di atasnya dan kedudukan lapisan air tanah tersebut. Kedalaman air dapat dilihat dari sumur-sumur yang digali oleh penduduk. Permukaan bagian atas air itu lebih preatik.
Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah permukaan tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber daya air yang keberadaannya terbatas dan kerusakannya dapat mengakibatkan dampak yang luas serta pemulihannya sulit dilakukan. Selain air sungai dan air hujan, air tanah juga mempunyai peranan yang sangat penting terutama dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan baku air untuk kepentingan rumah tangga (domestik) maupun untuk kepentingan industri. Dibeberapa daerah, ketergantungan pasokan air bersih dan air tanah telah mencapai ± 70%. Sebenarnya di bawah permukaan tanah terdapat kumpulan air yang mempersatukan kumpulan air yang ada di permukaan. Kumpulan air inilah yang disebut air tanah.

B. MACAM MACAM AIR TANAH
Ada bermacam-macam jenis air tanah.
1.    Menurut letaknya, air tanah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu air tanah permukaan (Freatik) dan air tanah dalam.
·         Air tanah permukaan (Freatik) adalah air tanah yang terdapat di atas lapisan tanah / batuan yang tidak tembus air (impermeable). Air yang ada di sumur-sumur, sungai, danau dan rawa termasuk jenis ini.
·         Air tanah dalam, adalah air tanah yang terdapat di bawah lapisan tanah/ batuan yang tidak tembus air (impermeable). Untuk memperoleh air tanah jenis ini harus dilakukan pengeboran. Sumur bor atau artesis merupakan salah satu contoh sumur yang airnya berasal dari air tanah dalam.

Diantara lapisan kedap dan tak kedap air terdapat lapisan peralihan. Air tanah pada lapisan tak kedap mempengaruhi gerak aliran air. Jika lapisan yang kurang kedap terletak di atas dan di bawah suatu tubuh air, maka akan menghasilkan lapisan penyimpanan air yaitu air tanah yang tak bebas. Tekanan dari air tanah tak bebas bergantung pada keberadaan tinggi suatu tempat dengan daerah tangkapan hujannya. Pada daerah yang air tanahnya lebih rendah daripada permukaan air di daerah tangkapan hujan, air akan memancar keluar dari sumur yang dibor. Sumur demikian disebut sumur freatis.
Air tanah freatik terdapat pada formasi lapisan batuan porous yang menjadi pengikat air tanah dengan jumlah yang cukup besar. Kedalaman lapisan freatik tergantung pada ketebalan lapisan batuan di atasnya.
2.    Menurut asalnya air tanah dapat dibedakan menjadi air tanah yang berasal dari atmosfer (angkasa) dan air tanah yang berasal dari dalam perut bumi.
·         Air tanah yang berasal dari atmosfer disebut meteoric water, yaitu air tanah ber asal dari hujan dan pencairan salju.
·         Air tanah yang berasal dari dalam bumi misalnya air tanah turbir (yaitu air tanah yang tersimpan di dalam batuan sedimen) dan air tanah juvenil yaitu air tanah yang naik dari magma bila gas-gasnya dibebaskan melalui mata air panas.

C. WILAYAH AIR TANAH
Ada 4 wilayah air tanah yaitu:
1.    Wilayah yang masih terpengaruh udara.
Pada bagian teratas dari permukaan bumi terdapat lapisan tanah yang mengandung air. Karena pengaruh gaya berat (gravitasi), air di wilayah ini akan bebas bergerak ke bawah. Tumbuh-tumbuhan memanfaatkan air pada lapisan ini untuk menopang kelangsungan hidupnya.
2.    Wilayah jenuh air.
Wilayah inilah yang disebut dengan wilayah kedalaman sumur. Kedalaman wilayah ini tergantung pada topografi, jenis tanah dan musim.
3.    Wilayah kapiler udara.
Wilayah ini merupakan peralihan antara wilayah terpengaruh udara dengan wilayah jenuh air. Air tanahnya diperoleh dari proses kapilerisasi (perembesan naik) dari wilayah jenuh air.
4.    Wilayah air dalam.
Wilayah ini berisikan air yang terdapat di bawah tanah/batuan yang tidak tembus air.

D. JENIS JENIS AIR
1. Air Tanah
adalah air yang berada di bawah permukaan tanah. Air tanah dapat dibagi lagi menjadi dua, yakni air tanah preatis dan air tanah artesis.
2. Air tanah preatis
Air tanah preatis adalah air tanah yang letaknya tidak jauh dari permukaan tanah serta berada di atas lapisan kedap air / impermeable.
3.    Air Tanah Artesis
Air tanah artesis letaknya sangat jauh di dalam tanah serta berada di antara dua lapisan kedap air.
4. Air Permukaan
Air pemukaan adalah air yang berada di permukaan tanah dan dapat dengan mudah dilihat oleh mata kita. Contoh air permukaan seperti laut, sungai, danau, kali, rawa, empang, dan lain sebagainya. Air permukaan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
·         Perairan Darat
Perairan darat adalah air permukaan yang berada di atas daratan misalnya seperti rawa-rawa, danau, sungai, dan lain sebagainya.
·         Perairan Laut
Perairan laut adalah air permukaan yang berada di lautan luas. Contohnya seperti air laut yang berada di laut.

E. CEKUNGAN AIR TANAH ( CAT)
            Adanya krisis air akibat kerusakan lingkungan, perlu suatu upaya untuk menjaga keberadaan/ ketersediaan sumber daya air tanah, salah satunya dengan memiliki suatu sistem monitoring penggunaan air tanah yang dapat divisualisasikan dalam data spasial dan atributnya. Dalam Undang-undang Sumber Daya Air, daerah aliran air tanah disebut Cekungan Air Tanah(CAT) yang didefinisikan sebagai suatu wilayah yang dibatasi oleh batas hidrogeologis, tempat semua kejadian hidrogeologis seperti proses pengimbunan, pengaliran dan pelepasan air tanah berlangsung. Menurut Danaryanto, dkk. (2004), CAT di Indonesia secara umum dibedakan menjadi dua buahyaitu CAT bebas (unconfined aquifer) dan CAT tertekan (confined aquifer ). CAT ini tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan total besarnya potensi masing-masing CAT adalah :
CAT Bebas     : Potensi 1.165.971 juta m³/tahun
CAT Tertekan : Potensi 35.325 juta m³/tahun
Elemen CAT adalah semua air yang terdapat di bawah permukaan tanah, jadi seakan-akan merupakan kebalikan dari air permukaan.

F. SIRKULASI
            Lapisan di dalam bumi yang dengan mudah dapat membawa atau menghantar air disebut lapisan pembawa air, pengantar air atau akufir, yang biasanya dapat merupakan penghantar yang baik yaitu lapisan pasir dan kerikil, atau di daerah tertentu, lava dan batu gamping.
            Penyembuhan atau pengisian kembali air yang ada dalam tanah itu berlangsung akibat curah hujan, yang sebagian meresap kedalam tanah, bergantung pada jenis tanah dan batuan yang mengalasi suatu daerah curah hujan meresap kedalam bumi dalam jumlah besar atau kecil, ada tanah yang jarang dan ada tanah yang kedap. Kesarangan (porositip) tidak lain ialah jumlah ruang kosong dalam bahan tanah atau batuan, biasanya dinyatakannya dalam persen. Bahan yang dengan mudah dapat dilalaui air disebut lulus. Kelulusan tanah atau batuan merupakan ukuran mudah atau tidaknya bahan itu dilalui air.
            Pasir misalnya, adalah bahan yang lulus air melewati pasir kasar dengan kecepatan antara 10 dan 100 sihosinya. Dalam lempeng, angka ini lebih kecil,tetapi dalam kerikil lebih besar.

G. MACAM-MACAM AKIFER
Akifer dapat dibedakan sebagai berikut:
1). Akifer bebas,
 yaitu akifer yang terletak di atas di lapisan yang kedap air. Akifer ini sering disebut juga dengan unconfined aquifer. Akifer bebas terbentuk ketika tinggi muka air tanah (water table) menjadi batas atas zona tanah jenuh. Tinggi muka air tanah berfluktuasi tergantung pada jumlah dan kecepatan air hujan yang masuk ke dalam tanah, pengambilan air tanah dan permeabilitas tanah.
2) Akifer terkekang,
yaitu akifer yang terletak di antara dua lapisan yang kedap air. Akifer ini sering disebut dengan confined aquifer. Akifer terkekang terbentuk ketika air tanah dalam dibatasi oleh lapisan kedap air sehinngga tekanan di bawah lapisan kedap air tersebut lebih besardari pada tekanan atmosfer. Pada gmbar a menunjukan bahwa sumur atau pipa yang dibuat sampai kedalaman akifer terkekang, tinggi permukaan air akan naik melebihi lapisan kedap air yang memisahkan kedua akifer di atas. Apabila ujung atas sumur atau pip berada di bawah permukaan  pizometrik (pizometrik surface), yaitu permukaan abstrak dengan tingkat tekanan hidrostatik sama dengan tekanaan hidrostatik di dalam akifer dan merupakan merupakan perpanjangan dari tinggi muka air tanah terkekang, maka air tanah akan keluar dari daru ujung atas sumur atau pipa tersebut. Sebaliknya, apabila ujung atas pipa berada di atas permukaan pizometrik, maka air tanah tidak akan keluar dari ujung sumur atau pipa melainkan berada pada ketinggian permukaan pizometrik. Pada sumur dalam artesis tinggi muka air tanah menunjukkan tinggi permukaan pizometrik pada daerah tersebut.
3) Akifer menggantung,
yaitu akifer yang berada di atas akifer bebas dan berukuran kecil. Akifer ini sering disebut dengan purched aquifer.


Gambar. Akifer bebas dan akifer terkekang

H. MANFAAT  AIR TANAH
a. Kebutuhan rumah tangga, yaitu untuk mandi, mencuci, memasak, dan air minum.
b. Irigasi, yaitu sumber air bagi pertanian, misalnya sumur bor di daerah Indramayu, Jawa Barat.
c. Perindustrian, yaitu dimanfaatkan sebagai sumber air industri, misalnya industri tekstil dimanfaatkan untuk pencelupan, industri kulit untuk membersihkan kulit, dan lain-lain
d. Merupakan bagian yang penting dalam siklus hidrologi.
e. Merupakan penyedia air bersih secara alami.
f. Untuk meyediakan air bagi hewan dan tumbuhan.

I. KELEBIHAN AIR TANAH
Kelebihan air tanah dari pada air permukaan yaitu:
1.      Lebih steril karena tidak terkontaminasi oleh organism penyebab penyakit.
2.       Tersimpan pada lapisan batuan pada kedalaman tertentu di bawah permukaan tanah.
3.       Temperaturnya relative constant.
4.      Tersedia di banyak tempat meskipun musim kemarau.

J. PENCEGAHAN AGAR AIR TANAH TETAP LESTARI
Hal- hal yang perlu dicegah agar air tetap lestari:
1.       Penggunaan air tanah yang berlebihan.
2.        Kepadatan penduduk atau pemukiman yang berlebihan.
3.       Perusakan hutan
4.      Penebangan liar
5.      Pembuangan limbah.

K. KARAKTERISTIK AKIFER
Formasi geologi tertentu, baik yang terletak pada zona bebas ( unconfined aquifer) maupun zona terkekang ( confined aquifer) dapat  memberikan pengaruh tertentu terhadap keberadaaan air tanah. Dengan demikian, karakteristik akifer mempunyai peranaan yang menentukan dalam proses pembentukan air tanah.
·         Tipe Akiifer
Dalam menentukan kesesuaian formasi geologi untuk tujuan pengisisan air tanah, beberapa factor harus diperhatikan terutama mengenai tipe akuifer, karakteristik zona tanah tidak jenuh dan karakteristik air zona jenuh. Untuk studi kelayakan atau penelitian yang menekankan proses dan mekanisme pengisian air tanah, karakteristik formasi geologi atau akuifer yang relevan untuk dipelajari  yaitu:
1.      Tipe formasi batuan, karena jenis batuan akan menentukan tingkat permeabilitas akifer.
2.      Kondisi tekanaan hidrolik dalam tanah, yakni untuk menentukan apakah air tanah berada di zona bebas atau zona terkekang.
3.      Kedalaman permukaan potensiometrik di bawah permukaan tanah , terutama di daerah sekitar daerah pelepasan atau pengambilan air.
·         Zona akifer
Untuk usaha-usaha pengisian kembali air tanah melalui proses peningkatan infiltrasi tanah serta reklamasi air tanah, maka kedudukan akifer dapat dipandang dari dua sisi yang berbeda, yaitu:
1.    Zona akifer tidak jenuh
adalah suatu zona penampungan air di dalam tanah yang terletak di atas permukaan air tanah ( Water table) baik dalam keadaan alamiah (permanen) atau sesaat setelah berlangsungnya periode pengambilan air tanah. Zona ini merupakan zona penyimpan air tanah yang paling berperan dalam mengurangi kadar pencemaran air tanah. Oleh karena itu zona ini sangat penting untuk usaha-usaha reklamasi dan sekaligus pengisian kembali air tanah
2.    Zona akifer jenuh
adalah zona penampung  air tanah yang berada di bawah permukaan air tanah kecuali zona penampung air tanah yang sementara jenuh dan berada di bawah daerah yang sedang mengalami pengisian air tanah. Zona ini berfungsi untuk pemasok air tanah dalam jumlah yang lebih besar serta mempunyai kualitas air yang lebih baik.

L. PERGERAKAN AIR
·         Air tidak akan bergerak ke pasir sampai lempung menjadi jenuh

·         Air bergerak ke liat setelah kontak dengan liat, tetapi karena liat menggerakan air lambat yang terbentuk di atas lapisan liat

Dengan memahami konsep pergerakan air tanah, ada dua hal yang relevan untuk dibicarakan yaitu:
1.      pengmbilan air tanah
Ketika permukaan air tanah menurun sebagai akibat kegiatan pengambilan air tanah, akan terbentuk cekungan permukaan air tanah. Keadaan ini akan menyebabkan selisih tinggi permukaan air antara lokasi pipa dan tempat di sekeliling pipa tersebut (hydraulic gradient) cukup besar untuk menaikkan air keluar melalui pipa dengan laju sesuai denagn kekuatan pompa yang digunakan.
2.      Drainase air tanah
Sistem pembuangan air tanah yang sering digunakan adalah dua saluran pembuang air tranah yang sering digunakan adalah dua saluran pembuang air berpenutup yang sejajar ditempatkan di dalam tanah. Apabila penutup saluran tersebut dibuka, menyebabakan permukaan air tanah turun.

M. PROSES TERBENTUKNYA AIR TANAH
            Untuk lebih memahami proses terbentuknya air tanah, pertama kali kita harus mengetahui gaya-gaya yang mengakibatkan terjadinya gerakan air di dalam tanah. Uraian tentang infiltrasi secara lengkap menunjukkan proses dan mekanisme perjalanan air di dalam tanah. Semakin dalam permukaan tanah, maka jumlah dan ukuran por-pori tanah menjadi semakin kecil. Ketika air tersebut mencapai tempat yang lebih dalam, air tersebut sudah tidak berperan dalam proses evaporasi atau transpirasi. Keadaan tersebut menyebabakan terbentuknya wilayah jenuh di bawah permukaan tanah, yang dikenal dengan sebutan air tanah.

N. ASAL AIR TANAH
Air tanah berasal dari air hujan yang meresap melalui berbagai media peresapan, antara lain:
1. Rongga-rongga dalam tanah akibat pencairan berbagai kristal yang membeku pada musim dingin.
2. Rongga-rongga dalam tanah yang dibuat binatang (cacing dan rayap).
3. Retakan-retakan pada lapisan tanah yang terjadi pada musim kemarau, dan pada waktu musim hujan menjadi sangat basah dan becek, seperti tanah liat dan lumpur.
4. Pori-pori tanah yang gembur atau berstruktur lemah akan meresapkan air lebih banyak.
5. Rongga-rongga akibat robohnya tumbuh-tumbuhan yang berakar besar.

O. KEDALAMAN AIR TANAH
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan kedalaman air tanah adalah sebagai berikut.
1. Permeabilitas tanah adalah tingkat kemampuan lapisan batuan atau kemampuan tanah dalam menyerap air. Hal ini ditentukan oleh besar kecilnya pori-pori batuan penyusun tanah. Semakin besar pori-pori batuan, semakin banyak air yang dapat diserap oleh tanah tersebut. Lapisan batuan yang tidak dapat ditembus air disebut lapisan kedap air atau impermeable dan yang dapat ditembus air disebut lapisan lolos air atau permeable.
2. Kemiringan lereng atau topografi curam menyebabkan air yang lewat sangat cepat sehingga air yang meresap sangat sedikit.

P. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN AIR TANAH
Keuntungan air tanah yaitu:
a.       Pada umumnya bebas dari bakteri pathogen
b.      Dapat dipakai tanpa pengolahan lebih lanjut.
c.       Paling praktis dan ekonomis untuk mendapatkan dan membaginya
d.      Tempat penampungann air yang alami.
Kerugiannya yaitu:
a.       Air tanah sering kali mengandung banyak mineral-mineral seperti Fe, Mn, Ca dll
b.      Biasanya membutuhkan pemompaan untuk menariknya ke permukaan. (Wardhana,1995).

Q. KERUSAKAN AIR TANAH
Kerusakan sumber daya air tidak dapat dipisahkan dari kerusakan di sekitarnya seperti kerusakan lahan, vegetasi dan tekanan penduduk. Ketiga hal tersebut saling berkaitan dalam mempengaruhi ketersediaan sumber air. Kondisi tersebut diatas tentu saja perlu dicermati secara dini, agar tidak menimbulkan kerusakan air tanah di kawasan sekitarnya. Beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya permasalahan adalah:
1. Pertumbuhan industri yang pesat di suatu kawasan disertai dengan pertumbuhan pemukiman penduduk akan menimbulkan kecenderungan kenaikan permintaan air tanah.
2. Pemakaian air beragam sehingga berbeda dalam kepentingan, maksud serta cara memperoleh sumber air.
3. Perlu perubahan sikap sebagian besar masyarakat yang cenderung boros dalam pengggunaan air serta melalaikan unsur konservasi.

R. PELESTARIAN AIR TANAH
Untuk menjaga agar kelestarian air tanah tetap terjamin, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut ini.
1. Konsep reduce (menghemat) yaitu penggunaan air tanah yang diatur sesuai kebutuahan. Untuk menyiram tanaman tidak mengunakan air tanah sebaiknya menggunakan air permuakan(sungai/danau/waduk).
2. Konsep reuse (menggunakan) yaitu menggunakan air tanah yang sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebihan serta penggunaan lahan dalam suatu daerah aliran sungai harus diperhitungkan dampak dan manfaatnya.
3. Konsep recovery (mefungsikan) yakni memfungsikan kembali tampungan-tampungan air dengan cara melestarikan keberadaan situ dan danau serta menjaga fungsi hutan agar tidak menimbulkan ketimpangan tata air.
4. Konsep recycle (mengelolah) adalah mengolah air limbah menjadi air bersih dengan menggunakan metode kimiawi sehingga layak digunakan lagi dan memperketat pelaksanaan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) khususnya terhadap air tanah.
5. Konsep recharge (mengisi) adalah konsep memasukkan air hujan ke dalam tanah dan ini dapat dilakukan dengan cara membuat sumu resapan atau lubang biopori.

S. SYARAT MEMBUAT SALURAN AIR
Persyaratan yang harus dipenuhi dalam membuat saluran air tanah terbuka adalah sebagai berikut:
1.      Lebar dan kedalaman dibuat sedemikian rupa sehingga kecepatan aliran tidak besar (biasanya kurang dari 0,1 m/dt)
2.      Kedalaman saluran sebaiknya lebih dari 1 m (lebih diutamakan 1,5 m) untuk mencegah atau menurunkan  besarnya penetrasi cahaya matahari dan dengan demikian mencegah tumbuh dan berkembangnya ganggang dan tumbuhan air lainnya yang dapat menghambat aliran air.
3.      Kemiringan tebing saluran harus diusahakan sekecil mungkin agar tebing saluran menjadi lebih mantap.
4.      Untuk saluran air dalam, di atas tebing saluran sebaiknya disisakan tanah rata ( horizontal embankment) selebar 0,5 – 1 m untuk memudahkan perbaikan dan pemeliharaan saluran air.

T. FLUKTUASI TINGGI AIR TANAH
            Fluktuasi tinggi muka air tanah secara alamiah akan mengalami keadaan keseimbangan. Tinggi muka air tanah akan mengalami fluktuasi karena dua hal, yaitu adanya kegiatan pengambilan air tanah untuk konsumsi manusia, industry dan pertanian dan adanya pemasokan air tanah di daerah-daerah resapan. Fluktuasi tinggi muka air tanah juga terjadi seiring dengan adanya pergantian musim.
            Keseimbangan alamiah kuantitas air tanah dapat diubah dengan cara dsebagai berikut:
1.      Meningkatkan debit aliran (pengambilan) air tanah, terutama untuk irigasi atau industry.
2.      Pemasokan air tanah melalui pembuatan bangunan- bangunan permanen air hujan.
3.      Memperbanyak bangunan-bangunan drainase yang merupakan saluran pembuangan air sisa irigasi
4.      Perubahan tata guna lahan ke arah keadaan yang kondusif terhadap peningkatan usaha  pasokan  air tanah atau denagn kata lain memeperluas daerah resapan air tanah ( groundwater recharge area)


















BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
· Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah permukaan tanah
· Di bawah permukaan tanah terdapat kumpulan air yang mempersatukan kumpulan air yang ada di permukaan. Kumpulan air inilah yang disebut air tanah.
· Ada bermacam-macam jenis air tanah.
- Air tanah permukaan (Freatik)
- Air tanah dalam,
- Air tanah yang berasal dari atmosfer disebut meteoric water, yaitu air tanah ber asal dari hujan dan pencairan salju.
- Air tanah yang berasal dari dalam bumi
· Ada 4 wilayah air tanah yaitu:
- Wilayah yang masih terpengaruh udara.
- Wilayah jenuh air.
- Wilayah kapiler udara.
- Wilayah air dalam



DAFTAR PUSTAKA

Asdak, Chay. 2007. Hidrologi Dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: UGM
http://bangkalancc.blogspot.com/2012/05/macam-macam-air-tanah.html
http://bosska.wordpress.com/green-lands/pelestarian-air-tanah/
http://id.wikipedia.org/wiki/Air_tanah
http://www.slideshare.net/Nurul_Aulia/air-tanah
http://yudhacivilizer.blogspot.com/2012/01/air-tanah.html
http://organisasi.org/pengertian-dan-jenis-macam-air-permukaan-dan-air-tanah-preatis-artesis-darat-laut

Rabu, 03 Juni 2015

KLASIFIKASI TANAH MENURUT FAO


Contoh Makalah Geografi Tanah Klasifikasi Tanah Menurut FAO


BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Tanah adalah bagian penting dari unsur bumi yang kita pijak setiap harinya. Secara kasat mata, tanah berwarna coklat dan ada pula yang kemerah-merahan. Namun, sebenarnya klasifikasi tanah sangatlah banyak. Tanah merupakan penopang kehidupan manusia di muka bumi. Dapat dikatakan bahwa tanah adalah jantung bumi dan kehidupan.
Tanah merupakan benda yang dinamis sehingga selalu mengalami proses perubahan. Tanah terbentuk dari batuan yang aus/lapuk akibat terpapar oleh dinamika di lapisan bawah atmosfer, seperti dinamika iklim, topografi/geografi, dan aktivitas organisme biologi. Intensitas dan selang waktu dari berbagai faktor ini juga berakibat pada variasi tampilan tanah. Berbagai usaha telah dilakukan untuk memperoleh klasifikasi umum yang dapat membantu dalam memprediksi perilaku tanah ketika mengalami pembebanan.
Klasifikasi tanah memiliki berbagai versi. Terdapat kesulitan teknis dalam melakukan klasifikasi untuk tanah karena banyak hal yang memengaruhi pembentukan tanah. Selain itu, tanah adalah benda yang dinamis sehingga selalu mengalami proses perubahan. Tanah terbentuk dari batuan yang aus/lapuk akibat terpapar oleh dinamika di lapisan bawah atmosfer, seperti dinamika iklim, topografi/geografi, dan aktivitas organisme biologi. Intensitas dan selang waktu dari berbagai faktor ini juga berakibat pada variasi tampilan tanah.

1.2Rumusan Masalah
1.Mengetahui jenis-jenis tanah, baik yang ada di dataran Indonesia, maupun di luar daerah Indonesia.
2.Mengetahui pengklasifikasian tanah yang di buat oleh FAO .
3.Megetahui kelebihan juga kekurangan dari pengklasifikasian FAO.
4.Membandingkan pengklasifikasian tanah menurut FAO dengan lainnya.

BAB II
ISI

2.1 Tinjauan Pustaka
Profil tanah adalah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah dibuat dengan cara menggali lubang dengan ukuran panjang dan lebar tertentu dan kedalaman tertentu pula sesuai dengan keadaan tanah dan keperluan penelitian. Dimana penelitian juga biasa dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jenis tanah tertentu. Setiap jenis tanah dan tipe–tipe tanah memiliki ciri khas yang di pandang dari sifat–sifat fisik, kimia maupun biologinya.Dalam hal ini menyangkut tanah yang memiliki horizon sebagai akibat berlangsungnya evolusi genetik dalam tanah (Mulyadi, 2007)
Dalam dunia pertanian,tanah mempunyai peranan yang penting,tanah sangat dibutuhkan tanaman.Dengan bertambah majunya peradaban manusia yang sejalan dengan perkembangan ilmu pertanian,diperlukan kualitas tanah yang baik dalam pertumbuhan perkembangannya,dengan tanah sebagai mata pencaharian pokok dalam bidang pertanian hingga sekarang (Darmawijaya,1997).
Kualitas tanah yang baik bias didefinisikan sebagai "kapasitas dari jenis tertentu tanah yang berfungsi untuk menilai dan mengukur data minimum yang umumnya ditetapkan dari sifat tanah untuk mengevaluasi kemampuan tanah” .Sebagai fungsi dasarnya yaitu:menjaga produktivitas tanah,mengatur dan membagi aliran air dalam tanah,menyaring dan menyangga terhadap polutan pada tanah,serta menyimpan nutrisi pada tanah (Foth,1998)
Profil tanah adalah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah dibuat dengan cara menggali lubang dengan ukuran panjang dan lebar tertentu dan kedalaman tertentu pula sesuai dengan keadaan tanah dan keperluan penelitian. Dimana penelitian juga biasa dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jenis tanah tertentu. Setiap jenis tanah dan tipe–tipe tanah memiliki ciri khas yang di pandang dari sifat–sifat fisik, kimia maupun biologinya.Dalam hal ini menyangkut tanah yang memiliki horizon sebagai akibat berlangsungnya evolusi genetik dalam tanah (Mulyadi, 2007)

2.2 Sistem Klasifikasi Menurut FAO / UNESCO
Sistem klasifikasi tanah ini dibuat dalam rangka pembuatan peta tanah dunia dengan skala 1 : 5.000.000. Peta tanah ini terdiri dari 12 peta tanah. Sistem ini terdiri dari 2 kategori. Kategori pertama setara dengan great soil group, dan kategori kedua setara dengan sub group dalam Taksonomi Tanah (USDA).
Untuk pengklasifikasian, digunakan horison-horison penciri yang sebagian diambil dari kriteria-kriteria horison penciri pada Taksonomi Tanah dan sebagian dari sistem klasifikasi tanah ini. Nama-nama tanah diambil dari nama-nama tanah klasik yang sudah terkenal dari Rusia, eropa barat, Kanada, Amerika Serikat dan beberapa nama baru yang khusus dikembangkan untuk tujuan ini. Tampaknya dari nama-nama tanah tersebut bahwa sistem ini merupakan komromi dari berbagai sistem dengan tujuan agar diterima oleh semua pakar di dunia.
Beberapa nama dan sifat tanah dalam kategori “great group” menurut sistem FAO/UNESCO sebagai berikut :
1.      Fluvisol
Tanah-tanah berasal dari endapan baru, hanya mempunyai horison penciri ochrik, umbrik, histik atau sulfurik, bahan organik menurun tidak teratur dengan kedalaman, berlapis-lapis.
2.      Gleysol
Tanah dengan sifat-sifat hidromorfik (dipengaruhi air sehingga berwarnakelabu, gley dan lain-lain), hanya mempunyai epipedon ochrik, histik,horison kambik, kalsik atau gipsik.
3.      Regosol
Tanah yang hanya mempunyai epipedon ochrik. Tidak termasuk bahan endapan baru, tidak menunjukkan sifat-sifat hidromorfik, tidak bersifat mengembang dan mengkerut, tidak didominasi bahan amorf. Bila bertekstur pasir, tidak memenuhi syarat untuk Arenosol.
4.      Lithosol
Tanah yang tebalnya hanya 10 cm atau kurang, di bawahnya terdapat lapisan batuan yang padu.
5.      Arenosol
Tanah dengan tekstur kasar (pasir), terdiri dari bahan albik yang terdapat pada kedalaman 50 cm atau lebih, mempunyai sifat-sifat sebagai horison argilik, kambik atau oksik, tetapi tidak memenuhi syarat karena tekstur yang kasar tersebut. Tidak mempunyai horison penciri lain kecuali epipedon ochrik. Tidak terdapat sifat hidromorfik, tidak berkadar garam tinggi.
6.      Rendzina
Tanah dengan epipedon mollik yang terdapat langsung di atas batuan kapur.
7.      Ranker
Tanah dengan epipedon umbrik yang tebalnya kurang dari 25 cm. Tidak ada horison penciri lain.
8.      Andosol
Tanah dengan epipedon mollik atau umbrik atau ochrik dan horison kambik, serta mempunyai bulk density kurang dari 0,85 g/cc dan didominasi bahan amorf, atau lebih dari 60 % terdiri dari bahan vulkanik vitrik, cinder, atau pyroklastik vitrik yang lain.
9.      Vertisol
Tanah dengan kandungan liat 30 % atau lebih, mempunyai sifat mengembang dan mengkerut. Kalau kering tanah menjadi keras, dan retak-retak karena mengkerut, kalau basah mengembang dan lengket.
10.  Solonet
Tanah dengan horison natrik. Tidak mempunyai horison albik dengan sifat-sifat hidromorfik dan tidak terdapat perubahan tekstur yang tiba - tiba.
11.  Yermosol
Tanah yang terdapat di daerah beriklim arid (sangat kering), mempunyai epipedon ochrik yang sangat lemah, dan horison kambik, argilik, kalsik atau gipsik.
12.  Xerolsol
Seperti Yermosol tetapi epipedon ochrik sedikit lebih berkembang.
13.  Kastanozem
Tanah dengan epipedon mollik berwarna coklat (kroma > 2), tebal 15 cmatau lebih, horison kalsik atau gipsik atau horison yang banyak mengandung bahan kapur halus.
14.  Chernozem
Tanah dengan epipedon mollik berwarna hitam (kroma < 2) yang tebalnya 15 cm atau lebih. Sifat-sifat lain seperti Kastanozem.
15.  Phaeozem
Tanah dengan epipedon mollik, tidak mempunyai horison kalsik, gipsik, tidak mempunyai horison yang banyak mengandung kapur halus.
16.  Greyzem
Tanah dengan epipedon mollik yang berwarna hitam (kroma < 2), tebal 15 cm atau lebih, terdapat selaput (bleached coating) pada permukaan struktur tanah.
17.  Cambisol
Tanah dengan horison kambik dan epipedon ochrik atau umbrik, horison kalsik atau gipsik. Horison kambik mungkin tidak ada bila mempunyai epipedon umbrik yang tebalnya lebih dari 25 cm.
18.  Luvisol
Tanah dengan horison argillik dan mempunyai KB 50 % atau lebih. Tidak mempunyai epipedon mollik.
19.  Podzoluvisol
Tanah dengan horison argillik, dan batas horison eluviasi dengan Horison di bawahnya terputus-putus (terdapat lidah-lidah horison eluviasi = tonguing).
20.  Podsol
Tanah dengan horison spodik. Biasanya dengan horison albik.
21.  Planosol
Tanah dengan horison albik di atas horison yang mempunyai permeabilitas lambat misalnya horison argillik atau natrik dengan perubahan tekstur yang tiba-tiba, lapisan liat berat, atau fragipan. Menunjukkan sifat hidromorfik paling sedikit pada sebagian horison albik.
22.  Acrisol
Tanah dengan horison argillik dan mempunyai KB kurang dari 50 %. Tidak terdapat epipedon mollik.
23.  Nitosol
Tanah dengan horison argillik, dan kandungan liat tidak menurun lebih dari 20 % pada horison-horison di daerah horison penimbunan liat maksimum. Tidak terdapat epipedon mollik.
24.  Ferrasol
Tanah dengan horison oksik, KTK (NH4Cl) lebih 1,5 me/100 g liat. Tidak terdapat epipedon umbrik.
25.  Histosol
Tanah dengan epipedon histik yang tebalnya 40 cm atau lebih.
Dalam tingkat sub group nama tanah terdiri dari dua patah kata seperti halnya sistem Taksonomi Tanah, dimana kata kedua menunjukkan nama great group, sedangkan kata pertama menunjukkan sifat utama dari sub group tersebut.
Contoh :
Great group: Fluvisol
Sub group: Claseric Fulvisol
Great group: Regosol
Sub group: Humic Regosol

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Klasifikasi Tanah Menurut FAO
Kelebihan
·Dapat diterima oleh semua pihak karena menggunakan perpaduan antara klasifikasi dari FAO sendiri dan dari USDA.
·Mempunyai ciri khas, karena dalam pengklasifikasiannya berdasarkan horison-horison penciri dan kriteria horisonnya.
·Nama-nama tanah sebagian diambil dari nama-nama klasik yang sudah terkanal didaerah Eropa, Rusia, Kanada, dan Amerika. Sehingga namanya sudah bersifat umum.
·Cocok untuk peta berskala 1:5.000.000
Kekurangan
·Sistem ini lebih tepat disebut sebagai suatu sistem satuan tanah daripada suatu sistem klasifikasi tanah karena tidak disertai dengan pembagian kategori yang lebih terperinci hanya subgroup dan greatgroup.
·Dalam penamaan tidak secara langsung orang dapat mengetahui sifat tanah tersebut.

 BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1.Pengklasifikasi tanah ada beberapa macam yaitu menurut sistem USDA (Departement Pertanian AS),PPT (Pusat Penelitian Tanah),dan FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian) dibawah naungan UNESCO.
2.Pengklasifikasian menurut FAO sangat cocok untuk peta berskala 1:5.000.000
3.Terdiri dari 2 kategori. Kategori pertama setara dengan great soil group, dan kategori kedua setara dengan sub group dalam Taksonomi Tanah (USDA).
4.Nama-nama memang di ambil dari nama klasik yang ada di eropa akan tetapi tidak menunjukan sifat dari tanah itu sendiri.

3.3 Saran
Ada baiknya pengklasifikasian tanah di namakan sesuai dari sifat tanah juga pengklasifikasian digunakan berdampingan dan yang cocok pada semua tempat.

DAFTAR PUSTAKA
Buol, S.W; F.D. Hole, and R.J. Mc.Cracken. 1980. Soil Genesis and Classification. Ames: The IOWA State University Press,
Darmawijaya. 1990. Ilmu tanah, Jakarta : Tiga Serangkai.
Driessen, P.M and R. Dudal. 1989.1Major Soil of the World. Amsterdam.: Agricultural University Wageningen.
Foth, Henry. D.1988. Dasar-dasar Ilmu Tanah.Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Hardjowigeno, S. 2003. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Jakarta Jakarta : CV. Akademika Pressindo,
Mul, M.S. 2007. Analisis Tanah, air dan jaringan tanaman.Jakarta : Rieneka Cipta

Mengenal Interaksi Edukatif

Contoh Makalah Strategi Pembelajaran

 

Mengenal Interaksi Edukatif

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Interaksi yang berlangsung dalam kehidupan di sekitar manusia dapat diubah menjadi interaksi yang bernilai edukatif. Interaksi yang dapat disebut interaksi edukatif apabila secara sadar mempunyai tujuan untuk mendidik dan untuk mengantarkan anak didik kea rah kedewasaannya. Dalam hal ini yang menjadi pokok adalah maksud dan tujuan berlangsungnya interaksi tersebut, karena kegiatan interaksi itu memang direncanakan atau disengaja. Kesadaran dan kesenjangan melibatkan diri dalam proses pembelajaran pada diri siswa dan guru akan dapat memunculkan berbagai interaksi belajar.
Belajar mengajar adalah sebuah interaksi yang bernilai normatif, yang artinya didalam prosesnya anak didik berpegang pada ukuran, norma dan nilai yang diyakininya. Setiap interaksi belajar mengajar pasti bertujuan. Tujuan ini menentukan cara dan bentuk interaksi. Dalam mengajar terjadi suatu proses menguji strategi dan rencana yang memungkinkan timbulnya perbuatan belajar pada siswa . Interaksi edukatif harus menggambarkan hubungan aktif dua arah dengan sejumlah pengetahuan sebagai mediumnya, sehingga interaksi itu merupakan hubungan yang bermakna dan kreatif. Semua unsur interaksi edukatif harus berproses dalam ikatan tujuan pendidikan. Karena itu, interaksi edukatif adalah suatu gambaran hubungan aktif dua arah antara guru dan anak didik yang berlangsung dalam ikatan tujuan pendidikan.
1.2  RUMUSAN MASALAH
-          Apa yang dimaksud dengan interaksi edukatif?
-          Sebutkan ciri-ciri interaksi edukatif?
-          Sebutkan komponen-komponen interaksi edukatif?
-          Jelaskan bentuk interaksi edukatif?
-          Sebutkan fungsi interaksi edukatif?
-          Jelaskan interaksi belajar mengajar sebagai interaksi edukatif?
1.3  TUJUAN
-          Mengetahui pengertian interaksi edukatif.
-          Memahami ciri-ciri dan komponen-komponen interaksi edukatif.
-          Memahami bentuk dan fungsi interaksi edukatif.
-          Memahami interaksi belajar mengajar sebagai interaksi edukatif.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN INTERAKSI EDUKATIF
Interaksi edukatif adalah interaksi yang berlangsung dalam suatu ikatan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran. Interaksi edukatif sebenarnya komunikasi timbal balik antara pihak yang satu dengan pihak yang lain, sudah mengandung maksud-maksud tertentu yakni untuk mencapai tujuan (dalam kegiatan belajar berarti untuk mencapai tujuan belajar).
Interaksi yang dikatakan sebagai interaksi edukatif, apabila secara sadar mempunyai tujuan untuk mendidik, untuk mengantarkan anak didik kearah kedewasaannya. Kegiatan komunikasi bagi diri manusia merupakan bagian yang hakiki dalam kehidupannya. Kalau dihubungkan dengan istilah interaksi edukatif sebenarnya komunikasi timbal balik antara pihak yang satu dengan pihak yang lain, sudah mengandung maksud-maksud tertentu, tidak semua bentuk dan kegiatan interaksi dalam suatu kehidupan berlangsung dalam suasana interaksi edukatif, yang didesain untuk suatu tujuan tertentu.
Demikian juga tentunya hubungan antara guru dan siswa, anak buah dengan pimpinannya, antara buruh dengan pimpinannya serta lain-lain. Proses belajar-mengajar akan senantiasa merupakan proses kegiatan interaksi antara dua unsur manusiawi, yakni siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar, dengan siswa sebagai subjek pokoknya. Dalam proses interaksi antara siswa dengan guru, dibutuhkan komponen-komponen, komponen-komponen tersebut dalam berlangsungnya proses belajar tidak dapat dipisah-pisahkan. Dan perlu ditegaskan bahwa proses teknis ini juga tidak dapat dilepaskan dari segi normatifnya, segi normatif inilah yang mendasari proses belajar mengajar. Interaksi edukatif yang secara spesifik merupakan proses atau interaksi belajar mengajar itu, memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan bentuk interaksi yang lain.
Pendidikan dan pengajaran adalah salah satu usaha yang bersifat sadar tujuan yang dengan sistematis terarah pada perubahan tingkah laku menuju kedewasaan anak didik. Pengajaran merupakan proses yang berfungsi membimbing para pelajar atau siswa didalam kehidupan, yakni membimbing mengembangkan diri sesuai dengan tugas perkembangan yang harus dijalankan oleh para siswa itu. Tugas perkembangan itu akan mencakup kebutuhan hidup baik individu maupun sebagai masyarakat dan juga sebagai makhluk ciptaan Tuhan.
Interaksi edukatif  berasal dari dua kata yaitu interaksi dan edukatif yang artinya mempunyai pendidikan. Jadi yang dimaksud interaksi edukatif adalah komunikasi timbal balik antara pihak yang satu dengan pihak yang lain, sudah mengandung maksud-maksud tertentu yakni untuk mencapai pengertian bersama yang kemudian untuk mencapai tujuan  dalam kegiatan belajar.
Proses interaksi edukatif adalah suatu proses yang mengandung sejumlah norma, semua norma itulah yang harus guru berikan kepada anak didik. Interaksi sebagai jembatan yang menghidupkan antara pengetahuan dan perbuatan yang mengantarkan kepada tingkah laku sesuai dengan pengetahuan yang diterima anak didik. Interaksi yang berlangsung di sekitar kehidupan manusia dapat diubah menjadi interaksi edukatif yakni interaksi yang dengan sadar meletakkan tujuan untuk mengubah tingkah laku dan perbuatan seseorang, Interaksi edukatif dapat berlangsung di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Interaksi edukatif harus menggambarkan hubungan aktif dua arah dengan sejumlah mediumnya, sehingga interaksi itu merupakan hubungan yang bermakna dan kreatif.
Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik, untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan tertentu. Interaksi ini disebut interaksi pendidikan, yaitu saling pengaruh antara pendidik dengan peserta didik. Dalam saling mempengaruhi ini peranan pendidik lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih berpengalaman, lebih banyak menguasai nilai-nilai, pengetahuan dan keterampilan. Peranan peserta didik lebih banyak sebagai penerima pengaruh, sebagai pengikut, oleh karena itu disebutnya “peserta didik” atau “terdidik” bukan pendidik (orang yang mendidik diri sendiri).
Dalam proses komunikasi interaktif edukatif peran teknologi pendidikan sangat besar, baik dari segi penyampaian pesan pembelajaran, pengelolaan pembelajaran, dalam penyamaan persepsi siswa sehingga akan memudahkan penyampaian ilmu pengetahuan kepada siswa sehingga pada akhirnya semakin baik proses komunikasi interaksi edukatif maka akan semakin baik pula proses penyampaian ilmu pengetahuan kepada siswa.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa interaksi edukatif adalah
hubungan dua arah antara guru dan anak didik dengan sejumlah norma sebagai mediumnya untuk mencapai tujuan pendidikan.
2.2 CIRI-CIRI INTERAKSI EDUKATIF
Ciri-ciri interaksi edukatif adalah sebagai berikut :
a)      Ada tujuan yang ingin dicapai
b)      Ada bahan atau pesan yang menjadi isi interaksi
c)      Ada pelajar yang aktif mengalami
d)     Ada guru yang melaksanakan
e)      Ada metode untuk mencapai tujuan
f)       Ada situasi yang memungkinkan proses belajar mengajar dengan baik
g)      Ada penilaian terhadaap hasil interaksi
Untuk memahami pengetahuan tentang interaksi edukatif atau dalam kegiatan pengajaran secara khusus dikenal dengan “interaksi Belajar-Mengajar” yang titik penekanannya pada unsur motivasi, maka terlebih dulu perlu dipahami hal-hal yang mendasarinya. Sekurang-kurangnya harus memahami kapan suatu interaksi itu dikatakan sebagai interaksi edukatif, termasuk pemahaman terhadap konsep belajar dan mengajar. Setelah itu perlu dikaji tujuan pendidikan dan pengajaran sebagai dasar motivasi dengan segala jenisnya serta apa pula yang dimaksud dengan motivasi dan kegiatan dalam belajar. Dan persoalan dasar yang tidak dapat ditinggalkan dalam pembicaraan interaksi belajar-mengajar ini, adalah pemahaman terhadap siapa guru yang dikatakan sebagai tenaga profesional kependidikan itu dan siapa pula siswa yang dikatakan sebagai subjek belajar itu. Bagi guru yang memahami akan keprofesiannya dan mengerti tentang diri anak didiknya, maka dapat melakukan kegiatan interaksi dan motivasi secara mantap. Kemudian operasionalisasinya, guru harus juga memahami dan melaksanakan pengelolaan interaksi belajar-mengajar.
Edi Suardi dalam bukunya Pedagogik (1980) merinci ciri-ciri interaksi belajar mengajar sebagai berikut :
a)      Interaksi belajar-mengajar memiliki tujuan, yakni untuk membantu anak dalam suatu perkembangan tertentu. Inilah yang dimaksud interaksi belajarmengajar itu sadar tujuan, dengan menempatkan siswa sebagai pusat perhatian. Siswa mempunyai tujuan, unsur lainnya sebagai pengantar dan pendukung.
b)      Ada suatu prosedur (jalannya interaksi) yang direncana, didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Agar dapat mencapai tujuan secara optimal, maka dalam melakukan interaksi perlu adanya prosedur, atau langkah-langkah sistematis dan relevan. Untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang satu dengan yang lain, mungkin akan dibutuhkan prosedur dan desain yang berbeda pula.
c)      Interaksi belajar-mengajar ditandai dengan satu penggarapan materi yang khusus. Dalam hal ini materi harus didesain sedemikian rupa sehingga cocok untuk mencapai tujuan. Sudah barang tentu dalam hal ini perlu diperhatikan komponen-komponen yang lain, apalagi komponen anak didik yang merupakan sentral. Materi harus sudah didesain dan disiapkan sebelum berlangsungnya interaksi belajar-mengajar.
d)     Ditandai dengan adanya aktivitas siswa. Sebagai konsekuensi, bahwa siswa merupakan sentral, maka aktivitas siswa merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya belajar mengajar. Aktivitas siswa dalam hal ini, baik secara fisik maupun secara mental aktif. Inilah yang sesuai dengan konsep CBSA. Jadi tidak ada gunanya guru melakukan kegiatan interaksi belajar-mengajar, kalau siswa hanya fasip saja. Sebab para siswalah yang belajar, maka merekalah yang harus melakukannya.
e)      Dalam interaksi belajar-mengajar, guru berperan sebagai pembimbing. Dalam peranannya sebagai pembimbing ini, guru harus berusaha menghidupkan dan memberikan motivasi agar terjadi proses interaksi yang kondusif. Guru harus siap sebagai mediator dalam segala situasi proses balajar-mengajar, sehingga guru akan merupakan tokoh yang akan dilihat dan akan ditiru tingkah lakunya oleh anak didik. Guru (“akan lebih baik bersama siswa”) sebagai desaigner akan memimpin terjadinya interaksi belajar-mengajar.
f)       Didalam interaksi belajar-mengajar dibutuhkan disiplin. Disiplin dalam interaksi belajar-mengajar ini diartikan sebagai suatu pola tingkah laku yang diatur sedemikian rupa menurut ketentuan yang sudah ditaati oleh semua pihak dengan secara sadar, baik pihak guru maupun pihak siswa. Mekanisme konkret dari ketaatan pada ketentuan atau tata tertib itu akan terlihat dari pelaksanaan prosedur. Jadi langkah-langkah yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang sudah digariskan. Penyimpangan dari prosedur, berarti suatu indikator pelanggaran disiplin.
g)      Ada batas waktu. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam system berkelas (kelompok siswa), batas waktu menjadi salah satu ciri yang tidak biasa ditinggalkan. Setiap tujuan akan diberi waktu tertentu, kapan tujuan itu harus sudah dicapai.
Disamping beberapa ciri seperti penilaian diatas, unsur penilaian adalah unsur yang sangat penting. Dalam kaitannya dengan tujuan yang telah ditetapkan, maka untuk mengetahui apakah tujuan itu sudah tercapai lewat interaksi belajar- mengajar atau belum, perlu diketahui dengan kegiatan penilaian. Dengan demikian, cirri-ciri interaksi belajar-mengajar itu sebenarnya senada dengan ciriciri interaksi edukatif, sebagaimana disebutkan terdahulu. Memang kalau dilihat secara spesifik dalam kegiatan pengajaran, apa yang dikatakan interaksi edukatif itu akan berlangsung dengan kegiatan interaksi belajar-mengajar. Bila terjadi proses belajar-mengajar, maka bersama ini pula terjadi proses mengajar. Hal ini kiranya mudah dipahami, karena bila ada yang belajar sudah barang tentu ada yang mengajarnya, dan begitu pula sebaliknya kalau ada yang mengajar tentu ada yang belajar. Kalau sudah terjadi suatu proses/saling berinteraksi, antara yang mengajar dengan yang belajar, sebenarnya berada pada suatu kondisi yang unik, sebab secara sengaja atau tidak sengaja, masing-masing pihak berada dalam suasana belajar. Jadi guru walaupun dikatakan sebagai pengajar, sebenarnya secara tidak langsung juga melakukan belajar.
Perlu ditegaskan bahwa setiap saat dalam kehidupan terjadi suatu proses belajar mengajar, baik sengaja maupun tidak sengaja, disadari atau tidak disadari. Dari proses belajar-mengajar ini akan diperoleh suatu hasil, yang pada umumnya disebut hasil pengajaran, atau dengan istilah tujuan pembelajaran atau hasil belajar. Tetapi agar memperoleh hasil yang optimal, proses belajar-mengajar harus dilakukan dengan sadar dan sengaja serta terorganisasi secara baik.
2.3 KOMPONEN-KOMPONEN INTERAKSI EDUKATIF
Dalam proses belajar- mengajar sebagai suatu sistem interaksi, maka kita akan dihadapkan kepada sejumlah komponen-komponen. Tanpa adanya komponenkomponen tersebut sebenarnya tidak akan terjadi proses interaksi edukatif antara guru dengan anak didik. Berikut adalah komponen-komponen tersebut :
1.      Tujuan
Tujuan merupakan hal yang pertama kali harus dirumuskan dalam kegiatan interaksi edukatif. Sebab, tujuan dapat memberikan arah yang jelas dan pasti kemana kegiatan pembelajaran dibawa oleh guru. Dengan berpedoman pada tujuan guru dapat menyeleksi tindakan mana yang harus dilakukan dan tindakan mana yang harus ditinggalkan.
2.      Bahan Pelajaran
Bahan pelajaran adalah unsur inti dalam kegiatan interaksi edukatif, sebab tanpa bahan pelajaran proses interaksi edukatif tidak akan berjalan, dalam pemilihan pelajaran harus disesuaikan dengan kondisi tingkatan murid yang akan menerima pelajaran. Selain itu bahan pelajaran mutlak harus dikuasai guru dengan baik.
3.      Metode
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Karakteristik metode yang memiliki kelebihan dan kelemahan maka guru menggunakan metode yang bervariasi. Faktorfaktor yang perlu dipertimbangkan untuk memilih metode mengajar sebagai berikut (Djamarah, 1996:184):
a)      Tujuan dengan berbagai jenis dan fungsinya.
b)      Anak didik dengan berbagai tingkat kematangannya.
c)      Situasi dengan berbagai keadaannya.
d)     Fasilitas dengan berbagai kualitas dan kuantitasnya.
e)      Pribadi guru dan kemampuan profesinya yang berbeda-beda.
4.      Alat
Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Alat nonmaterial dan ala material biasanya dipergunakan dalam kekuatan interaksi edukatif. Alat non material berupa suruhan, perintah, larangan, dan nasehat.Alat material berupa globe, papan tulis, batu kapur, gambar, diagram, lukisan dan video.
5.      Sumber
Sumber belajar dapat diperoleh di sekolah, di halaman, dipusat kota, di pedesaan dan sebagainya. Pemanfaatan sumber pengajaran tergantung pada kreativitas guru, waktu, biaya, dan kebijakan-kebijakan lainnya.
6.      Evaluasi
Evaluasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan data tentang sejauh mana keberhasilan anak didik dalam belajar dan keberhasilan guru dalam mengajar. Pelaksanaan evaluasi dilakukan oleh guru dengan memakai seperangkat instrument penggali data seperti tes perbuatan, tes tertulis dan tes lisan.
2.4 BENTUK INTERAKSI EDUKATIF
Interaksi edukatif dilakukan dalam beberapa bentuk dengan mempergunakan pola komunikasi, antara lain: komunikasi sebagai aksi, yaitu komunikasi satu arah dimana pendidik ditempatkan sebagai pemberi aksi dan anak didik sebagai penerima aksi. Dalam interaksi ini pendidik aktif sementara peserta didik pasif. Kegiatan belajar mengajar dipandang sebagai momen untuk menyampaikan bahan pelajaran; komunikasi sebagai interaksikomunikasi dua arah dimana pendidik berperan sebagai pemberi aksi atau penerima aksi. Demikian pula halnya anak didik, bisa sebagai penerima aksi, bisa pula sebagai pemberi aksi. Terjadi dialog antara pendidik dan peserta didik; Dan komunikasi sebagai transaksi, adalah komunikasi banyak arah yaitu komunikasi yang tidak hanya terjadi antara guru dan peserta didik, tetapi juga adanya tuntutan terhadap anak didik supaya aktif lebih daripada pendidik. Peserta didik dapat berfungsi sebagai sumber belajar bagi peserta didik lainnya, seperti halnya pendidik.
Sebagai pemerhati pendidikan, saya mengusulkan agar interaksi edukatif dapat menggunakan pola komunikasi sebagai transaksi. Pertimbangan saya adalah komunikasi sebagai transaksi dapat menumbuhkan rasa kebersamaan (sense of colective) peserta didik. Rasa kebersamaan merupakan puncak dari merasa diterima (sense of membership), yaitu perasaan yang dapat menumbuhkembangkan peserta didik. Ketika peserta didik merasa diterima, dihormati, dan disenangi dengan segala keadaan dirinya, maka peserta didik cenderung meningkatkan penerimaan dirinya yang berujung pada tumbuh kembang yang sesuai harapan pendidik.
2.5 FUNGSI INTERAKSI EDUKATIF
Beberapa fungsi interaksi edukatif, sebagai berikut:
  1. Dapat mentransfer pengetahuan (kognitif) secara optimal. Hal ini terkait dengan pengertian yaitu menyangkut penerimaan yang cermat pada isi pesan, ide, atau gagasan seperti yang dikemukakan oleh pendidik. Ini pennting, oleh karena kegagalan meneriman isi pesan, ide atau gagasan secara cermat dapat menimbulkan kesalahpahaman.
  2. Memungkinkan terjadinya transfer norma (afektif). Hal ini erat kaitannya dengan perubahan sikap peserta didik. Tidak hanya menyangkut norma-norma tetapi juga menyangkut kesenangan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Perasaan senang dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Dalam hal ini pendidik sebaiknya bersikap luwes dan humoris. Sebuah survey nasional terhadap 1000 peserta didik berusia antara 13 – 17 tahun menyebutkan bahwa peserta didik lebih senang dan tertarik atau lebih menyukai pendidik yang memiliki selera humor (Santrock, 2004 dalam Kristiandi, 2009).
  3. Dapat mendukung pengetahuan yang diterima peserta didik.
  4. Mengarahkan perbuatan atau tingkahlaku peserta didik sesuai dengan pengetahuan yang diterimanya. Ini merupakan titik akhir dari interaksi edukatif.
  5. Dapat meningkatkan atau menciptakan hubungan yang baik. Relasi yang baik antara pendidik dengan peserta didik memungkinkan pendidik dapat mengetahui kebutuhan peserta didik peserta didik. Dengan mengetahui kebutuhan peserta didik, pendidik dapat menciptakan iklim kondusif dalam kegiatan belajar mengajar.
  6. Sebagai momentum pengakuan, baik dari pendidik terhadap peserta didik maupun dari peserta didik lainnya. Peserta didik membutuhkan pengakuan dari pendidik dan peserta didik sebagai sumber motivasi dalam belajar. Kenyataannya, tak sedikit peserta didik yang termotivasi atau bergairah dalam belajar bukan hanya karena motivasi berprestasi tetapi juga karena sokongan sosial. Inilah peserta didik yang menampakkan kegairahan belajar apabila mempunyai interaksi sosial yang akrab dengan pendidik dan teman-teman sekelas.
2.6 INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR SEBAGAI INTERAKSI EDUKATIF
Interaksi adalah suatu pertukaran ide secara verbal atau timbal balik lainnya antara orang perseorangan, perseorangan dengan kelompok, dan antara kelompok dengan kelompok untuk saling mempengaruhi dalam proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar merupakan proses interaksi komunikasi aktif antara siswa dengan guru dalam kegiatan pendidikan Interaksi dalam proses belajar mengajar tidak hanya menyatakan hubungan guru dengan siswa atau siswa dengan siswa, tetapi berupa interaksi edukatif. Interaksi edukatif merupakan proses interaksi yang disengaja, sadar akan tujuan untuk mengantarkan siswa ke arah kedewasaanya. Interaksi dalam proses belajar mengajar melibatkan metode kerja kelompok. Metode ini bertujuan agar siswa dapat bekerjasama membahas dan memecahkan masalah. Agar terjadi interaksi belajar mengajar yang baik, ada beberapa faktor yang harus dipenuhi, yaitu dasar­dasar interaksi belajar mengajar yang terdiri dari:
  1. Interaksi bersifat edukatif.
  2. Dalam interaksi terjadi perubahan tingkah laku pada siswa sebagai hasil belajar mengajar.
  3. Peranan dan kedudukan yang tepat dalam proses interaksi belajar mengajar.
  4. Interaksi sebagai proses belajar mengajar.
  5. Sarana kegiatan proses belajar mengajar yang tersedia, yang membantu tercapainya interaksi belajar mengajar secara efektif dan efisien.
Menurut Piaget peranan guru dalam interaksi belajar mengajar antara lain:
  1. Sebagai fasilitator, yaitu menyediakan situasi­situasi yang dibutuhkan individu untuk belajar.
  2. Sebagai pembimbing, yaitu memberikan bimbingan siswa dalam interaksi belajar, agar siswa mampu belajar dengan lancar dan berhasil secara efektif dan efisien.
  3. Sebagai motivator, yaitu memberikan dorongan semangat agar siswa mau dan giat belajar.
  4. Sebagai organisatoris, yaitu mengorganisasikan kegiatan belajar siswa maupun guru.
Interaksi belajar mengajar ditandai pula oleh adanya aktifitas siswa, sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat. Berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar jika tidak ada aktifitas. Itulah sebabnya aktifitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi belajar­ mengajar.
Dalam keseluruhan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah berlanglsung interaksi guru dan siswa dalam proses belajar mengajar yang merupakan kegiatan paling pokok. Jadi proses belajar mengajar merupakan proses kegiatan interaksi antara dua unsur manusiawi yakni siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar. Dalam proses interaksi tersebut dibutuhkan komponen pendukung (ciri-ciri interaksi edukatif) yaitu (1) Interaksi belajar mengajar memiliki tujuan : yakni untuk membantu anak dalam suatu perkembangan tertentu. Interaksi belajar mengajar sadar tujuan, dengan menempatkan siswa sebagai pusat perhatian siswa mempunyai tujuan, (2) Ada suatu prosedur (jalannya interaksi) yang direncanakan, didesain untuk mencapai tujuan yang telah dilaksanakan. Dalam melakukan interaksi perlu adanya prosedur, atau langkah-langkah sistematik yang relevan, (3) Interaksi belajar mengajar ditandai dengan satu penggarapan materi yang khusus. Materi didesain sehingga dapat mencapai tujuan dan dipersiapkan sebelum berlangsungnya interaksi belajar mengajar, (4) Ditandai dengan adanya aktivitas siswa. Siswa sebagai pusat pembelajaran, maka aktivitas siswa merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya interaksi belajar mengajar, (5) Dalam interaksi belajar mengajar guru berperan sebagai pembimbing. Guru memberikan motivasi agar terjadi proses interaksi dan sebagai mediator dan proses belajar mengajar, (6) dalam interaksi belajar mengajar membutuhkan disiplin. Langkah-langkah yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang sudah ditentukan, (7) Ada batas waktu. Setiap tujuan diberi waktu tertentu, kapan tujuan itu harus dicapai, (8) Unsur penilaian. Untuk mengetahui apakah tujuan sudah tercapai melalui interaksi belajar mengajar ( Titin, 2003:10).
 Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam mengelola interaksi belajar mengajar guru harus memiliki kemampuan mendesain program, menguasai materi pelajaran, mampu menciptakan kondisi kelas yang kondusif, terampil memanfaatkan media dan memilih sumber, memahami cara atau metode yang digunakan, memiliki keterampilan mengkomunikasikan program serta memahami landasan-landasan pendidikan sebagai dasar bertindak.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari uraian di atas, kita menyimpulkan bahwa :
a)      Interaksi edukatif adalah interaksi yang berlangsung dalam suatu ikatan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran.
b)      Ciri-ciri interaksi edukatif adalah ada tujuan yang ingin dicapai, ada bahan atau pesan yang menjadi isi interaksi, ada pelajar yang aktif mengalami, ada guru yang melaksanakan, ada metode untuk mencapai tujuan, ada situasi yang memungkinkan proses belajar mengajar dengan baik, ada penilaian terhadaap hasil interaksi.
c)      Komponen-komponen interaksi edukatif yaitu tujuan pembelajaran, bahan ajar, alat, metode, sumber dan evaluasi. Sedangkan prinsipprinsip interaksi edukatif adalah motivasi, presepsi yang dimiliki, titik pusat perhatian, keterpaduan, pemecahan masalah, mencari, belajar sambil bekerja, hubungan social dan perbedaan individu.
d)     Bentuk interaksi edukatif antara lain salah satunya adalah komunikasi sebagai aksi, yaitu komunikasi satu arah dimana pendidik ditempatkan sebagai pemberi aksi dan anak didik sebagai penerima aksi. Dalam interaksi ini pendidik aktif sementara peserta didik pasif. Kegiatan belajar mengajar dipandang sebagai momen untuk menyampaikan bahan pelajaran.
e)      Fungsi interaksi edukatif yaitu dapat mentransfer pengetahuan (kognitif) secara optimal, memungkinkan terjadinya transfer norma (afektif), dapat mendukung pengetahuan yang diterima peserta didik, mengarahkan perbuatan atau tingkah laku peserta didik sesuai dengan pengetahuan yang diterimanya, dapat meningkatkan atau menciptakan hubungan yang baik dan sebagai momentum pengakuan baik dari pendidik terhadap peserta didik maupun dari peserta didik lainnya.
f)       Interaksi belajar mengajar ditandai pula oleh adanya aktifitas siswa, sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat. Berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar jika tidak ada aktifitas. Itulah sebabnya aktifitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi belajar­ mengajar.
3.2 SARAN
Suatu model pembelajaran yang bertujuan agar siswa berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran sangatlah baik namun yang terpenting haruslah guru sebagai pendidik sekaligus pengajar harus dapat menggunakan berbagai teknik, strategi dan model pembelajaran interaktif yang sesuai dengan minat siswa. Selain itu guru juga harus pandai menggunakan model interaktif yang cocok dengan materi yang akan diajarakan, tujuan dari pembelajaran dan memahami karakter siswa agar mudah untuk mengarahkan siswa.
Mungkin dengan pembahasan masalah diatas mengenai interaksi edukatif dapat sebagai panduan bagi guru bagaimana memilik metode pembelajaran yang sesuai dengan materi, situasi dan kondisi siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Anitah, Sri. 2009. Teknologi Pembelajaran. Surakarta: UNS Press
Djamarah, Syaiful Bahri, Drs.2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Hasibuan, J.J. Drs., Dip. Ed. Drs. Moedjiono.1992. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset. Wingkel.2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia
Purwo, B.K 1990. Pragmatik dan Pengajaran Bahasa, Yogyakarta, kanisium.
Sapani, H. Suardi dkk. 1988. Teori Pembelajaran Bahasa, Jakarta, proyek penataran Guru SLTP setara DIII.